Blogroll

ask fm

Love Briefly (Part 4)

06.32 |

“Mel, aku ingin mengatakan sesuatu padamu.” Ucap Jhon dengan wajah serius.

“Ya katakan saja.” Ucap melody dengan logat gagunya.

“Sebenarnya, semenjak aku bertemu denganmu aku mulai ada rasa dan rasa ini tumbuh begitu 


cepat,semenjak aku tahu kalau kau tuna rungu sebenarnya aku sedikit marah padamu. Karena kau

 dan Rita terus  menutupi semua ini dariku. Tapi aku sudah terlanjur sayang padamu. Apakah kamu

ingin menjadi pacarku?”ucap Jhon sambil memegang kedua tangan gadis cantik itu.

“Iya. Aku juga menyukaimu . Apakah kau kuat pacaran jarak jauh denganku?” ucap Melody dengan logat bisunya.
“Iya aku sanggup kok.” Ucap Jhon dengan semangat.

Secara spontan karena sudah tak tahan membendung rasa ini lagi Melody memeluk dan menangis di pelukan Jhon.

“Sudah Mel  jangan menangis, aku tak bisa melihat seorang wanita menangis.”

Air mata Melody pun semain deras dan menjadi-jadi.

“Aku akan selalu memberi kabar kepadamu Mel. Jangan  sedih ya Mel.” Ucap Jhon sambil mengusap air mata Melody yang membasahi kedua gadis cantik itu.
“ Janji?” Ucap Melody dengan logat gagunya sambil memberi jari telunjuk sebagai tanda komitmen.

“Janji.” Ucap Jhon memberikan telunjuknya sambil tersenyum lebar.

Salam perpisahan pun diiringi dengan tangisan dan keharuan. Begitu pun pepisahan Rita dengan Melody.

SKIP

Di pesawat Melody hanya melihat ke arah jendela pesawat dan terus memikirkan Jhon setiap saat.
Ditempat berbeda Jhon juga terus memikirkan Melody.
Sedang apa ya Melody Apakah Dia sudah sampai di Medan? Ucapnya dalam hati.
Tak lama kemudian handphone Jhon pun berbunyi. Jhon pun segera mengambil handphone-nya  yang tergeletak di ranjangnya. Dan ternyata itu merupakan telpon dari Melody.

“Hallo Jhon.” Ucap Melody dengan logat gagunya.

“Hallo Mel. Apakah kamu telah sampai Medan?”ucap Jhon dengan semangat.

“Iya, aku sudah sampai di Medan. Aku kangen sekali denganmu.”
“Aku juga. Sudah kamu istirahat sana pastikan kamu sangat lelah setelah perjalanan tadi. Bye.” 

Ucap Jhon penuh perhatian.

“Iya makasih ya Jhon, Bye.

Setiap malam dan hampir setiap menit mereka saling telponan dan tak tau waktu dan hampir 3 


bulan mereka menjalani hubungan jarak jauh atau long distance relationship .

Dan ada saatnya Jhon bosan dengan hubungan jarak jauh mereka yang hanya bicara lewat telpon.

SKIP

“Perkenalkan anak-anak, ini ada murid baru yang pindahan dari Jakarta.”ucap Bu Nike.

“Perkenalkan nama saya Yunita Amanda saya pindahan dari SMP Budi Luhur di Jakarta. Kalian bisa

 panggil saya Nita,Yuni, atau Manda.” Ucap anak baru itu.

“Yunita kamu silahkan duduk di kursi yang kosong ya ? ” ucap Bu Nike.
 Dan mata Yunita tertuju di kursinya Jhon karena Jhon duduk dengan Rita yang hari  ini tidak masuk karena

sakit. Yunita pun mulai duduk . Mereka berdua pun berkenalan  dan berjabat tangan.

“Kenalin aku Nita.” Ucap Nita dan tersenyum ke arah Jhon.

“Kenalin nama saya Jhon Prima. Kamu bisa panggil saya Jhon.” Ucap Jhon sambil tersenyum.

Ternyata anak baru ini cantik banget. Gumamnya dalam hati. 


Eh yaampun aku apa-apaan sih? Inget  Jhon ! Inget kamu itu masih ada Melody yang sayang sama kamu.



Ucapnya dalam hati.

 
SKIP
 


 Jam istirahat pun baru dimulai Jhon dan Yunita pun duduk di kantin dan mulai pembicaraan sambil 

menunggu pesanan yang segera datang. Tak lama kemudian pesanan mereka pun datang.

“Nit kamu kenapa pindah ke Padang sih?” Ucap Jhon sambil melahab mie goreng.

“Karena kedua orangtua ku pindah dinas dari Jakarta ke sini Jhon.” Ucap Yunita sambil menyeruput jus mangga.

“Emangnya orangtua kamu kerja apa?”

“Dokter. Jhon apakah kamu setiap hari duduk sendirian?”

“Tidak aku biasanya duduk dengan sahabatku namanya Rita dia adalah gadis yang cantik dan baik.”

“Mengapa dia hari ini tidak masuk sekolah?”

“Dia sedang sakit Nit.”

“Kalau dia sudah masuk nanti, aku duduk dengan siapa ya?”

“Lihat saja nanti.”

Wah ternyata Nita selain cantik, baik, perhatian  juga sopan. Gumamnya dalam hati.


Rasa kagum itu pun ada lagi di hati cowok ganteng berpostur tinggi.


"Seharusnya aku tidak boleh ada rasa kagum ke Nita, ingat akan Melody Jhon. Kau akan bersamanya 

selamanya." ucap Rita dengan suara paraunya, yang kali ini sedang berbaring di kasurnya. Sedangkan Jhon

duduk ditepi ranjangnya.




Read More

Love Briefly Part 3

06.09 |

"Bicara apa Lody? Silahkan saja."

"Maafin aku ya Jhon?" ucap Melody dengan logat bisunya.

"Maaf untuk apa Mel, kamu gak salah kok." Ucap Jhon senyum ke arah gadis cantik itu.

"Ya. Karena aku sudah berbohong kepadmu soal kebisuanku." Ucap Melody dengan logat bisunya.

"Udahlah bukan salah kamu kok. Dan sebelum kamu minta maaf, aku udah maafin kamu."

"Makasih banyak Jhon." Ucapnya dengan logat gagu dan senyum ke arah Jhon.

"Sama-sama Mel." Ucap Jhon sambil senyum ke arah Melody.

"Masalah udah kelarkan? Yuk Mel kita pulang capek nih kesini gak dikasih minum !" ucap Rita meledek dan ceplas-ceplos.

"Aduh sampe lupa aku Rit, lupa ngasih minum kalian berdua." Ucap Jhon sambil memegang dahinya yang datar.

"Udah gak usah repot-repot Jhon.Kita udah mau pulang kok" Ucap Melody dengan logat gagunya.

"Oke deh. Hati-hati dijalan ya !"

"Iya sahut Rita."



           Semenjak kedatangan Melody dan Rita ke rumah Jhon. Jhon pun mulai bersemangat lagi menjalani aktivitasnya kembali.

Walaupun Melody itu tuna rungu, aku benar-benar menyukainya. Biarlah ia kekurangan. Karena manusia tidak ada yang sempurna. Gumam Jhon dalam hati.


SKIP

"Rit, aku benar-benar menyukai temanmu itu."

"Yakin kau tidak akan menyakiti hatinya?"

"Ya, aku sangat yakin. Sebab aku kan anak baik-baik."

"Ya aku tau kau anak baik-baik kan kita sudah bersahabat hampir 6 tahun. "

"Haha iya juga ya." ucap Jhon sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.

"Rit, besok aku berencana ingin menyatakan cinta pada Melody. Bagaimana menurutmu?"

"Besok? Apa tidak terlalu cepat?"

"Tidak."

"Tapi besok itu kan. Melody ingin pindah ."

"Pindah kemana Rit?" Ucap Jhon sambil meremas minumannya.

"Pindah ke Medan."

Jhon pun shock mendengar ucapan Rita. Jhon hanya bisa terdiam di kursi taman.

"Hey Jhon." Ucap Rita sambil melambaikan tangan ke muka Jhon.

"Hah? Iya." Jhon pun sontak terkejut.

"Kamu sedih?"

"Ya jelas sedih Rit, bagaimana mungkin aku tidak sedih mendengar ini semua. Kenapa kau tidak memberi tahu dari jauh-jauh hari? Jadi aku kan bisa memberi kejutan pada Melody."

"Maaf Jhon, aku juga baru tahu berita ini tadi malam,"

"Yasudah tidak apa-apa. Tapi apa yang harus aku lakukan sekarang?"

"Kau harus berterus terang hari ini juga pada Melody karena esok ia akan pergi menggunakan pesawat."

"Baiklah antarkan aku ke rumah Melody, sekarang juga Rit!" ucap Jhon dengan wajah memelas.

Mereka berdua pun memulai perjalanan menuju rumah Melody yang tidak terlalu jauh dari rumah Rita menggunakan sepeda motor milik Jhon.

To Be continued :)


Read More