Blogroll

ask fm

Cinta Percakapan Pertama

04.31 |



           Dan ketika gue pertama ngobrol dengan dia, gue sih biasa aja behubung dia itu anaknya super duper asik makanya ya gue asik juga. Gue ini orangnya fleksibel. Kalau gue ketemu sama orang yang asik pasti gue 100x lebih asik dari orang itu. Waktu itu pas gue mos dan dia kan gak puasa karena dia non muslim, y ague kira dia itu dari smp swasta yang islam gitu, sumpah gak keliatan gitu mukanya kalau dia itu Kristen, malah mukanya itu kayak islam yang alim banget gitu.  Dia ngomongin makanan gitu ke gue, anjir itu sumpah dalam pikiran gue udah kebayang makanan dan minuman yang dia sebutin. Dia cerita gitu, kalau nanti sehabis pulang sekolah dia akan minum jus jeruk dan makan ayam goreng, sumpah itu gue disitu hampir ngecez haha, gak deng. Jadi gue udah ngobrol panjang gitu, dan disitu mos udah lanjut lagi alias udah bel. Nah kita, ngelanjutin aktifitas mos kembali dengan khusyu (solat kali ah)
     Dan setelah pembagian kelas gitu, gue gak sekelas sama dia karena dia itu anak atlet ips gitu sedangkan gue di unggulan ipa. Dan waktu baru baru masuk ipa 2 menurut gue krik bgt, dan gue kekantin dan gue minta permisi gitu kan  karena ada cowok dihadapan gue yang ganggu jalan gue untuk menuju ke kelas, tapi dan lo tau siapa yang ngalangin jalan gue itu? Dan itu “DIA” dan dia bilang “Eh gak boleh lewat” “Eh elo, misi dong gue mau lewat nih” “Hehe, iya iya”. Dan begonya gue disitu kenapa gue gak nanya dia itu kelas berapa ? Ahhhh…. “Dan gue disitu cuma ah anjas ni orang keren juga ya kalau dilihat lihat, nyesel nih gak nanya kelasnya” dalam hati.
      Di malamnya gue mulai nyari tau nama twitternya. Dan yes ketemu horeeee. Sumpah itu seneng banget pake Z huahahaha… Dan kita mention mentionan gitu, sumpah itu seru banget.  Dan gue temenan juga di ask.fm, ask.fm ini social media “Tanya jawab” dan mulai dari situ gue mulai modusin dia. Mungkin gue rasa gue bukan type cewek dia. But, gapapa kok buat temen dan seru-seruan aja juga gapapa :D  Oke disini gue mulai tertarik dengan dia. Tapi dia ini Kristen, menurut agama gue gak boleh pacaran sama orang yg beragama Kristen, takutnya sih kebawa agama dia. Tapi gue suka sama dia gimana dong? Tapi belum tentu dia suka sama gue kan ya? Haha. Yaudahlah ya, terima nasib aja.
          Tapi dia ini bisa bikin gue nyaman banget di deket dia bahkan bisa buat gue salting, Melting gak tentu gitu dan yang pasti dia ini orangnya humorisnya tinggi banget. Ya emang sih dia gak ganteng-ganteng banget tapi dia ini keren ah gila, dia ini kan atlet futsal. Ya  pokoknya dia ini nanggepin gue dengan ketawanya super duper bikin gue melting. Dan gak kayak *bip* yang bikin gue aneh sama tingkahnya yang ajaib yang kadang bisa ngelawak tapi garing (krupuk kali ah), dan guru ngelawak Cuma dia doang anak yg dikelas yang  gak ketawa, dan yang anehnya lagi dia ini sukanya diem ya walaupun dia diem ada alesannya seperti lagi di cuekin temen sebangkunya, trus lagi dengerin musik . Pokoknya antara DIA dan *BIP* itu sangat amatlah jauh sekali.  
      Kalau gue bandingin nih ya mereka berdua : 1) DIA ini suka banget ketawa dan setiap lawakannya yg gak lucu menurut gue semuanya lucu, sedangkan *bip* yang menurut gue itu lawakan udah kuno alias basi tapi menurut dia lucu dan ending-nya dia dia juga yang ketawa. 2) DIA selalu bikin gue nyaman dengan tatapan matanya yang ramah, sedangkan *bip* huh tatapan matanya seperti harimau yang mau nerkam mangsanya, sadis serem banget deh, 3)DIA, kesan pertama anaknya asik, seru, bawel, pokoknya asik deh, sedangkan *bip* kesan pertama huh ni cowok gak ada senyumnya sama sekali, cuek parah, semacem anti cewek gitu.
         Udah ah capek ngetiknya, dan intinya DIA better  than *bip* . So, I love DIA ever. But Iie
Read More

Menunggu Cinta Datang

04.21 |



Oke gue mau buat cerpen dari kisah asmara temen gue  yang tragis. Cek it out:)

“HAHAHA” suara Hania yang membuat kelas yang  tidak ada guru menjadi ramai.
“Eh gue mau ngomong serius ni.” Muka Wenty pun serius dengan nada agak pelan menarik tangan Nia.
“Ada apa enty gue tercinta?” memang sudah seperti biasa bahwa Nia menganggap Wenty sebagai
kesayangannya, padahal ia baru kenal 4 bulan, namun mereka berdua kemana-mana selalu berdua.
“Sini, di luar aja kita ngobrolnya kan tugas udah kelar ini.” Sambil menarik pelan kearah pintu kelas.
“Iya enty. Tumben lo gak kayak biasanya?”
*diluar kelas*
“Oke jawab jujur ya Ni, dikelas ada yang lo suka gak? Secara ya, kita kan udah 4 bulan bareng trus pasti
taulah sifat sama temen dikelas 71 ini.”
“Oke, gue sedikit heran sama lo nty, kenapa lo tiba-tiba ngomong kayak gini. Dan gue akan ngasih tau ke
lo kalau dikelas ada yang gue suka tapi, lo jangan bilang ke siapa-siapa soal ini.”
“Oke gue janji deh. Kalau gitu siapa nama cowok yang lo suka dikelas ?”
“Dia itu adalah Gerald.”
“Kenapa lo bisa suka sama dia?” muka serius.
“Gak tau, suka kan gak butuh alasan. Hahaha. Kalau lo ada yang lo suka gak dikelas?”
“Ada, dia adalah Putra.
“Alesannya?”
“Ya, lo tau sendirilah ya, si Putra itu kan ganteng, baik, soleh, pinter, rajin banget ke musholla buat solat
Duha dan tadarus Al-Qur’an kalau gak ada guru. Ya jadi gue tertarik gitu deh sama dia.” Muka Wenty
pun memerah saat dia selesai bicara.
“Haha, oalah oke deh selera lo bagus juga.” Dengan muka meledek, Nia pun mendekatkan mukanya
kearah Enty.
              


        Dan setelah  kejadian jujur-jujuran. Dan mereka saling tahu cowok yang mereka sukai, mereka
berdua sering meledek sambil menyebutkan nama cowok yang disukai. Wenty sering sekali cerita
tentang Putra ke Nia dan sebaliknya Nia sering cerita tentang Gerald ke Enty. Dan setelah mereka naik
kelas ke kelas 8 mereka berbeda kelas. Namun, Enty tetap cerita tentang Putra ke Nia.

    Namun karena Nia senang diceritai tentang Putra ke dirinya, Nia menjadi suka terhadap cowok yang
disukai oleh sahabat karibnya itu.Tanpa diketahui oleh Enty, Putra dan Nia berkomunikasi lewat
BBM. Dan mereka berdua pun menjadi semakin dekat, dekat dan jadian. Enty pun sama sekali tidak
mengetahui bahwa sahabat karibnya lah yang menjadi musuh dalam selimut, alias TMT( Teman Makan
Teman). Berita ini sampai ditelinga Enty bukan dari mulut Nia tetap dari mulut temannya yang lain yang
berkata. “ Eh, si Nia kan jadian sama si Putra” “Lo tau dari mana?” “Anak-anak udah pada tau  kali.”
     Dan disaat itu Enty hanya bisa termenung seorang diri di bangkunya, dan membayangkan masa
mereka berdua bercanda ria bersama. Yang ternyata, yang dianggap sebagai teman baiknya bahkan
sahabatnya ternyata hanyalah seorang CEPU alias TMT. Memang sangat sakit sekali hatinya, apalagi
orang yang sudah ditunggu hampir setahun, diambil oleh sahabat sendiri.
    Dan ketika Enty bertemu dengan Nia dikantin. Enty bersikap biasa saja, padahal sebenarnya ia murka
bukan main terhadap Nia. Dan disana Enty mengucapkan selamat jadian ke Nia.
“Cie yang baru jadian, selamat ya semoga longlast” muka penuh senang tapi itu semua fake.
“Haha, makasih ya Enty-ku.” Muka senang sambil memeluk Enty.
“Eh, kenapa gak cerita-cerita sih? Kenapa gue harus tau kabar gembira ini dari si Ira?”melepaskan
pelukan Nia.
“Hehe maafin gue, gue bukannya gak mau cerita tapi belum sempat aja, lagian gue juga baru
Jadiannya seminggu yang lalu.”
“Ya, tapi gue kan masih sahabat lo Ni.”
“Yaudah maafin gue ya Enty.” Muka merasa bersalah.
“Oke gue maafin.” Senyum terpaksa.
“Heran gue, padahal kan gue duluan yang suka sama Putra, kok jadi dia sih yang jadian sama Putra?
Dasar Teman Makan Teman. Dia gak nyadar lagi kalau dengan dia jadian sama Putra ngelukain hati gue
ini.” Wenty berkata dalam hati sambil memendam amarahnya.
SKIP
               Makin hari Nia malah menceritakan semua tentang Putra kedirinya, yang biasanya Enty
menceritakan tentang Putra ke Nia, kini keadaan berbalik seketika. Dan semakin hari, Wenty pun lelah
karena dia tidak bisa marah ke temannya ini. Dan Wenty pun mengambil keputusan mencoba untuk
move on and life must go on. Ketika dipagi itu, Wenty melihat Rahendra sedikit berbeda. Wenty yang
berbadan kurus melihat Hendra teman main kartu uno-nya itu agak sedikit berbeda.

        ” Woy nty, ngapain liatin gue kayak gitu?” “Enggak, gue lagi nyari strategi untuk menang Hen.”
“Oalah kirain. Jalan lo nty.” Mereka sedang main kartu uno. Kartu uno adalah kartu yang memadukan
warna, nomor. Dan ternyata Wenty mulai bisa melupakan Putra dan berpaling ke cowok yang baru saja
jadian dengan kelas yang agak jauh darinya. “Kok gue jadi suka sama Hendra gini sih?” dalam hati enty
bicara. Wajar saja kalau Wenty suka dengan Hendra, karena Hendra terlahir sebagai cowok ganteng,
berlesung pipi, putih, keren, tapi sayang dia jalannya agak jingjit dan dia kurang tinggi. Makin hari Enty
 makin suka dengan Hendra, apalagi Hendra pernah meledek Enty.

       Dan kenaikan kelas pun tiba, Wenty harus berpisah kelas dengan Hendra. Dan Nia putus dengan
Putra, dan yang bodohnya lagi Nia siap mengembalikan Putra untuknya, dan Nia telah mengatakan ke
Putra bahwa Wenty menyukainya sejak kelas 7. Wenty pun sontak kesal ke Nia, dan Nia meminta maaf.
Lalu Wenty bercerita ke Nia bahwa ia telah move on, dan menyukai teman sekelas pas kelas 8 yaitu
Hendra, reaksi Nia yang agak lebay membuat Enty salting. Dan ketika masa-masa kelas 9 telah selesai.
Wenty pun tak sengaja masuk SMA yang sama dengan Hendra, dan Nia masuk MAN, MAN ini setara
dengan SMA. Dan hingga sekarang Wenty akan menunggu Hendra. Sementara Nia, hanya menunggu
Putra balik dari pesanten, yap Putra masuk pesantren. Dan walaupun ada perselisihan  antara Wenty
dan Nia dia tetap hangout bersama, masih suka komunikasilah.

Pesan Moral : Intinya, sekesal apapun kamu ke teman kamu. Maaf itu lebih baik daripada menyimpan dendam yang gak karuan dan merusak diri kamu doang.

Karya : Wifa Diniati. NO COPAST !!! Hak cipta!!!





Read More

Puisi untuk DIA

04.02 |


Puisi Bebas

KARYA :  WIFA DINIATI

                    Harapanku
Senyummu membuat hatiku berdebar lebih kencang
Senyummu membuatku tak karuan
Senyummu membuatku mabuk kepayang
Kau begitu sempurna untukku
                
                  Tapi, adakah hatimu untukku?
                 Adakah secuil perasaanmu untukku?
                 Ku rasa tidak
                 Memang kita hanya sebatas teman
                 Dan teman, dan tidak akan lebih dari itu

Harapanku hanya satu...
Semoga engkau berjodoh denganku..

Read More

Request by Winda

03.52 |



Oke ini request dari sahabat gue Winda Sri Ningsih

              Pertama gue kenal Winda itu karena gue sekelas waktu kelas 7, sumpah dia ini anaknya diem bangets. Eh ya lo tau semua lah ya gue itu orangnya super duper bawel dan sksd gitu kalau sama orang. Nah, gue kan sksd gitu sama Winda. Intinya nih orang gue pancing mulu deh, sampe dia berkoar wkwk dulu itu Winda kurus,kecil,sipit wkwk sampe sekarang kali. Hahaha. Dan yang lebih ngakaknya banget, waktu itu kan jaman jaman alay  trus gue pake kartu tri gitu kan? Berhubung bonus nelpon gue banyak banget, bingung gue mau nelpon siapa? Huhu. Maklum gue gak punya gebetan. Dan temen-temen dikelas gak ada yang pake tri selain Winda yang akrab sama gue. Yaudah deh, gue neket nelpon dia malem-malem ya gak malem-malem bangetlah sekitar jam tujuhan. Intinya gue udah kayak pacaran otp-an sama Winda dan lebih gak pentingnya lagi gue malah nanya “lo lagi apa?” sumpah di telpon itu krik banget tapi gue selalu mencoba melawak mungkin jadinya awkward banget kali ya? Ahaha. Dan kata dia mamanya malah curiga kalau Winda punya pacar, maklum anak bontot sama kayak gue.
               Dan semenjak gue ganti kartu gue gak nelpon dia lagi tapi smsan. Dan dia ini ngefans banget sama Selena Gomez dan Justin Bieber sampai sekarang kali ya. Dan Winda itu temen sebangkunya Silviana waktu kelas 7, pas kenaikan kelas 8 dia masuk kelas 83 dan gue 85. Ya walaupun beda kelas gue tetep suka nyamper ke kelasnya. Dia ini mantan anak taekwondo, gue mulai deket sama Winda kelas 7 semester 2, trus gue suka main sama anak taekwondo gitu hehe asik deh. Pas kenaikan kelas 9 dia sekelas sama Eki cowok yang gue suka dari kelas 7. Huhuhu. Nah, dikelas 9 gue hampir setiap istirahat main ke 94 untuk sekedar curcol kejadian dikelas dan nanya keadaan doi wkwk. Intinya dia temen yang  gak pudar oleh zaman. Dan lebih gak nyangkanya gue satu sma lagi sama ni bocah, padahal gue gak berencana masuk SMA ini, yaudahlah ya. Dan di sma gue pulang bareng dia naik angkot, di8 juga gue jadi akrab sama temen-temennya winda kayak astika, iin. Padahal gue denger nama iin pas kelas 9 doang waktu itu winda sempat cerita sedikit. Oke back topic again. Winda itu ya walaupun bocahnya suka ngeledekin gue, bahagia banget kalau gue dicengin sama intan, intinya you are my everything for me hehe. Gak nyangka kita temenan udah 3 tahun ye?
Intinya gue sayang WINDA :)
Read More